Friday, April 19, 2013

Mengatasi darah kental

Saya pernah beberapa kali dibekam dan menurut terapis, darah saya lumayan kental. Saat dicek kesehatan menggunakan uBioclip, hasilnya juga menunjukkan bahwa darah saya lumayan kental. Sebenarnya apa sih darah kental itu? Apa penyebabnya? Saya menemukan beberapa informasi yang mungkin bisa memberi pencerahan bagi kita sehingga kita bisa belajar mengatasi darah kental di tubuh kita.

Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebih. Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit (zat yang berperan dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain.

Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental menjadi semakin susah mengalir. Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit. Sementara asap rokok merusak lapisan dinding pembuluh darah (endotel). Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Jika endotel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain.

Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah dikenal sebagai trombosis, dan bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat. Akibatnya bisa bermacam-macam. Dimulai dari sering migrain, sampai dengan stroke atau serangan jantung. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, akan terjadi stroke. Sementara itu, jika terjadi di pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.

Darah kental banyak diderita oleh orang muda, mulai dari usia 18-45 tahun. Pemicunya adalah gaya hidup tidak sehat (tinggi lemak, tidak variatif, tinggi gula), kurang olahraga, stres tinggi, serta masalah lingkungan (polusi udara). Berikut adalah pengalaman Sheryl (35) yang terkena stroke ringan karena darah kental. Sebelumnya, ia mengaku sering mengalami migrain. Kalau migrain kumat, ia merasa pandangannya berputar sehingga mual. Untuk menghilangkan migrain itu, ia sering minum obat sakit kepala. Saat bangun tidur, ia merasa sekujur badannya pegal-pegal. Kemudian telinganya juga mual sering berdenging. Setelah didiagnosis terkena stroke, ia mulai rajin minum obat pengencer darah.

Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya adalah genetis (diturunkan). Karena itu, mereka beresiko mengalami trombosis pada usia muda dan harus minum obat antikoagulan (antipenggumpalan) seumur hidup. Walaupun belum ada data berapa jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental, klinik hematologi RSCM dan Medistra sering menerima pasien baru yang didiagnosis menderita darah kental. Keluhan mereka biasanya pusing, migrain, pandangan berputar (vertigo), telinga berdenging (terkadang tuli mendadak), serta penglihatan terganggu. Gejalan lain adalah sering kesemutan, kram, hilang keseimbangan, mudah lupa, pegal-pegal, leher kaku, sampai keguguran berulang pada wanita hamil, preeklamsia, dll.

Kasus darah kental terjadi baik pada laki-laki dan perempuan. Semakin banyaknya perempuan yang bekerja dan menderita stres diduga memicu semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.

Untuk mengatasi darah kental ini, salah satu caranya adalah mengubah pola makan. Namun ada kalanya kita juga tidak bisa menghindari sebab-sebab lain seperti stres dan polusi. Oleh sebab itu, mendetoksifikasi tubuh kita bisa menjadi obat yang ampuh. Dengan detoks, racun di tubuh kita yang disebabkan oleh pola makan yang salah dan polusi bisa dibuang sehingga penyakit yang ditimbulkan oleh darah kental bisa diminimalisir.

No comments:

Post a Comment